
Surah Huud 10
وَلَئِنْ أَذَقْنَاهُ نَعْمَاءَ بَعْدَ ضَرَّاءَ مَسَّتْهُ لَيَقُولَنَّ ذَهَبَ السَّيِّئَاتُ عَنِّي إِنَّهُ لَفَرِحٌ فَخُورٌ
««•»»
wala-in adzaqnaahu na'maa-a ba'da dharraa-a massat-hu layaquulanna dzahaba alssayyi-aatu 'annii innahu lafarihun fakhuurun
««•»»
Dan jika Kami rasakan kepadanya kebahagiaan sesudah bencana yang menimpanya, niscaya dia akan berkata: "Telah hilang bencana-bencana itu daripadaku"; sesungguhnya dia sangat gembira lagi bangga,
««•»»
And if We let him have a taste of Our blessings after adversities have befallen him, he will surely say, ‘All ills have left me.’ Indeed he becomes an exultant braggart,
««•»»
Dan jika Allah menghindarkan darinya kemudaratan yang telah menimpa dirinya, dan menggantinya dengan beberapa nikmat seperti sembuh dari sakit, bertambah tenaga dan kekuatan, terlepas dari kesulitan, selamat dari ketakutan dan kehinaan, maka ia berkata: "Telah hilang dariku musibah dan penderitaan yang tidak akan kembali lagi."
Musibah dan penderitaan itu tidak lain hanya seperti awan di musim kemarau dan akan segera hilang. Mereka mengucapkan kata-kata yang demikian itu dengan penuh kesombongan dan kebanggaan. Mereka merasa lebih berbahagia dari semua orang yang berada di sekitarnya. Pada dasarnya mereka tidak menerima nikmat-nikmat Allah itu dengan bersyukur bahkan sebaliknya mereka bersikap sombong dan takabur.
وَلَئِنْ أَذَقْنَاهُ نَعْمَاءَ بَعْدَ ضَرَّاءَ مَسَّتْهُ لَيَقُولَنَّ ذَهَبَ السَّيِّئَاتُ عَنِّي إِنَّهُ لَفَرِحٌ فَخُورٌ
««•»»
wala-in adzaqnaahu na'maa-a ba'da dharraa-a massat-hu layaquulanna dzahaba alssayyi-aatu 'annii innahu lafarihun fakhuurun
««•»»
Dan jika Kami rasakan kepadanya kebahagiaan sesudah bencana yang menimpanya, niscaya dia akan berkata: "Telah hilang bencana-bencana itu daripadaku"; sesungguhnya dia sangat gembira lagi bangga,
««•»»
And if We let him have a taste of Our blessings after adversities have befallen him, he will surely say, ‘All ills have left me.’ Indeed he becomes an exultant braggart,
««•»»
Dan jika Allah menghindarkan darinya kemudaratan yang telah menimpa dirinya, dan menggantinya dengan beberapa nikmat seperti sembuh dari sakit, bertambah tenaga dan kekuatan, terlepas dari kesulitan, selamat dari ketakutan dan kehinaan, maka ia berkata: "Telah hilang dariku musibah dan penderitaan yang tidak akan kembali lagi."
Musibah dan penderitaan itu tidak lain hanya seperti awan di musim kemarau dan akan segera hilang. Mereka mengucapkan kata-kata yang demikian itu dengan penuh kesombongan dan kebanggaan. Mereka merasa lebih berbahagia dari semua orang yang berada di sekitarnya. Pada dasarnya mereka tidak menerima nikmat-nikmat Allah itu dengan bersyukur bahkan sebaliknya mereka bersikap sombong dan takabur.
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
TAFSIR JALALAIN
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
(Dan jika kami rasakan kepadanya kebahagiaan sesudah bencana) kemiskinan dan kesengsaraan (yang menimpanya, niscaya dia akan berkata, "Telah hilang keburukan-keburukan itu) yaitu bencana-bencana tersebut (dariku.") akan tetapi ia tidak mempunyai perasaan bahwa kebahagiaan itu bakal lenyap darinya dan pula ia tidak mensyukurinya (Sesungguhnya dia sangat gembira) meluap (lagi bangga) terhadap manusia atas apa yang diberikan kepadanya.
««•»»
But if We cause him to taste prosperity after some misery, [such as] impoverishment and hardship, that had befallen him, assuredly he will say, ‘The ills, the afflictions, have gone from me’, when he had not anticipated that they would go away; yet still he does not give thanks for this; lo!, he is exultant, wanton, boastful, to people of what he has been given;
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
•[AYAT 9]•[AYAT 11]•
•[KEMBALI]•
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
10of123
Sumber: Yayasan Indonesia Membaca http://www.indonesiamembaca.net
http://www.al-quran-al-kareem.com/id/terjemahan/Tafsir-Jalalayn-indonesian
http://www.altafsir.com/Tafasir.asp?tMadhNo=0&tTafsirNo=74&tSoraNo=11&tAyahNo=10&tDisplay=yes&UserProfile=0&LanguageId=2
al-quran.info/#11:10
Tidak ada komentar:
Posting Komentar