Kamis, 12 Februari 2015

[011] Huud Ayat 005

««•»»
Surah Huud 5

أَلَا إِنَّهُمْ يَثْنُونَ صُدُورَهُمْ لِيَسْتَخْفُوا مِنْهُ أَلَا حِينَ يَسْتَغْشُونَ ثِيَابَهُمْ يَعْلَمُ مَا يُسِرُّونَ وَمَا يُعْلِنُونَ إِنَّهُ عَلِيمٌ بِذَاتِ الصُّدُورِ
««•»»
alaa innahum yatsnuuna shuduurahum liyastakhfuu minhu alaa hiina yastaghsyuuna tsiyaabahum ya'lamu maa yusirruuna wamaa yu'linuuna innahu 'aliimun bidzaati alshshuduuri
««•»»
Ingatlah, sesungguhnya (orang munafik itu) memalingkan dada mereka untuk menyembunyikan diri daripadanya (Muhammad) {708}. Ingatlah, di waktu mereka menyelimuti dirinya dengan kain, Allah mengetahui apa yang mereka sembunyikan dan apa yang mereka lahirkan, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala isi hati.
{708} Maksudnya: Menyembunyikan perasaan permusuhan dan kemunafikan mereka terhadap Nabi Muhammad s.a.w.
««•»»
Look! They fold up their breasts[1] to hide [their secret feelings] from Him. Look! When they draw their cloaks over their heads,[2] He knows whatever they keep secret and whatever they disclose. Indeed He knows best whatever is in the breasts.
[1] ‘To fold up one’s breast’ is an idiomatic phrase, meaning to conceal one’s spite within one’s heart.
[2] So that they may not be recognized. Cf. 71:7.
««•»»

Dalam ayat ini Allah swt. memperingatkan dan menuntut perhatian manusia untuk mengambil pelajaran dan sifat orang yang menolak kebenaran. Mereka ini tidak mau mendengarkan dakwah tauhid dan ajaran agama, lalu mereka menekurkan kepala untuk menyembunyikan mukanya karena malu. Wajah mereka tidak kuat menghadapi sinar kebenaran (Al Quran) sewaktu dibacakan kepada mereka, tetapi sinar-sinar ini menembus jiwa mereka. Mereka menyemnbunyikan muka mereka dari Rasul saw.

Kata Abdullah Ibnu Saddad:
"Adalah seorang di antara mereka bila lewat di hadapan Rasul saw. menekurkan mukanya supaya dia tidak dilihat orang."

Mengapa mereka berbuat demikian itu padahal tidak ada faedahnya sedikit pun untuk melindungi sikap mereka yang sebenarnya? Allah, mengetahui keadaan mereka sewaktu mereka di malam hari, di dalam kamar tidurnya, berselimut dengan kain kumal sehingga menutupi seluruh badan mereka.

Allah mengetahui apa yang mereka rahasiakan dan apa yang mereka lahirkan. Dia Maha Mengetahui apa yang tersimpan dalam dada manusia, dan segala yang terlintas dalam jiwa mereka. Seharusnya mereka tidak bersikap demikian, semua isi langit dan bumi ini tidak ada yang tersembunyi dari Allah swt.

««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
TAFSIR JALALAIN
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»

Ayat ini seperti yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari melalui Ibnu Abbas r.a. diturunkan berkenaan dengan orang-orang yang merasa malu untuk membuang air besar atau merasa malu berjimak karena kemaluan mereka terlihat dari atas langit. Akan tetapi menurut pendapat yang lain dikatakan bahwa ayat ini diturunkan berkenaan dengan perihal orang-orang munafik.

(Ingatlah sesungguhnya orang-orang munafik itu memalingkan dada mereka untuk menyembunyikan diri daripada-Nya) daripada Allah (Ingatlah, di waktu mereka menyelimuti dirinya dengan kain) menutupi dirinya dengan kain (Allah mengetahui) Maha Tinggi Allah (apa yang mereka sembunyikan dan apa yang mereka lahirkan) sehingga sembunyi mereka tidak ada gunanya lagi (sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala isi hati) artinya Dia mengetahui semua apa yang ada di dalam hati.

««•»»
As reported by al-Bukhārī [by way of an isnād] from Ibn ‘Abbās, the following was revealed regarding those who were embarrassed to withdraw [to relieve nature] or to have sexual intercourse [without their clothes] and become exposed to the heaven. It is also said: [that it was revealed] regarding the hypocrites: Lo!, they fold up their breasts that they may hide from Him, that is, [from] God; lo! the moment they cover themselves with their garments, wrapping themselves up therewith, He, God, exalted be He, knows what they keep hidden and what they proclaim, and so their hiding is to no avail. Truly He knows what is in the breasts [of men], that is, what is in the hearts.

««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
klik ASBABUN NUZUL klik
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»

Ibnu Abu Hatim mengetengahkan sebuah hadis melalui Qatadah yang menceritakan, bahwa ketika turun firman Allah, "Telah dekat kepada manusia hari menghisab segala amalan mereka."
(QS. Al-Anbiya [21[:1).

Maka orang-orang berkata,
"Sesungguhnya hari kiamat telah dekat masanya, oleh sebab itu maka saling bernahi mungkarlah kalian."

Ada suatu kaum yang melakukan nahi mungkar tetapi hanya dalam waktu sebentar, kemudian selanjutnya mereka kembali melakukan perbuatan jahat yang biasa mereka lakukan.

Maka Allah swt. menurunkan firman-Nya,
"Dan sesungguhnya jika Kami undurkan azab dari mereka sampai pada suatu waktu yang ditentukan........"
(Q.S. Huud [11]:8)
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
[AYAT 4][AYAT 6]
[KEMBALI]
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
5of123
Sumber: Yayasan Indonesia Membaca http://www.indonesiamembaca.net
http://www.al-quran-al-kareem.com/id/terjemahan/Tafsir-Jalalayn-indonesian
http://www.altafsir.com/Tafasir.asp?tMadhNo=0&tTafsirNo=74&tSoraNo=11&tAyahNo=5&tDisplay=yes&UserProfile=0&LanguageId=2   
al-quran.info/#11:5

Tidak ada komentar:

Posting Komentar